Bondowoso: Pesona Alam, Sejarah dan Budaya di Tanah Tapal Kuda
Oleh : Alfan
RakyatIndonesia.id - Kabupaten Bondowoso adalah sebuah daerah yang terletak di bagian timur Pulau Jawa, tepatnya di Provinsi Jawa Timur. Terkenal dengan julukan "Kota Tape" karena produksi tape singkongnya yang legendaris, Bondowoso juga menyimpan sejuta pesona dari segi alam, sejarah, dan budaya. Kabupaten ini berbatasan langsung dengan Kabupaten Situbondo di utara dan timur, Kabupaten Jember di selatan, serta Kabupaten Probolinggo di barat. Dengan luas wilayah sekitar 1.560 km² dan terdiri atas 23 kecamatan, Bondowoso menjadi salah satu daerah penting di kawasan Tapal Kuda Jawa Timur.
Sejarah Singkat
Sejarah Bondowoso tidak bisa dilepaskan dari masa kerajaan-kerajaan Jawa Timur seperti Majapahit dan Blambangan. Pada masa penjajahan Belanda, wilayah ini menjadi bagian penting karena posisinya yang strategis. Salah satu peristiwa paling tragis dan terkenal adalah "Peristiwa Gerbong Maut" yang terjadi pada tahun 1947. Peristiwa ini terjadi saat 100 pejuang Indonesia yang ditahan Belanda dipindahkan dari Bondowoso ke Surabaya dalam sebuah gerbong tertutup tanpa ventilasi. Akibatnya, puluhan orang meninggal dalam perjalanan karena kehabisan oksigen. Untuk mengenang peristiwa ini, dibangun Monumen Gerbong Maut di pusat kota Bondowoso.
Geografi dan Alam
Bondowoso berada di daerah pegunungan dengan topografi yang bervariasi, mulai dari perbukitan hingga dataran tinggi. Gunung Ijen yang terkenal dengan fenomena Blue Fire dan kawah belerangnya sebagian masuk dalam wilayah Bondowoso. Jalur menuju Kawah Ijen dari sisi Bondowoso dikenal lebih sejuk dan alami dibandingkan jalur dari Banyuwangi.
Selain Gunung Ijen, daerah ini juga memiliki banyak potensi wisata alam seperti:
Kawah Wurung: Hamparan padang rumput yang menyerupai Bukit Teletubbies di Bromo.
Air Terjun Tancak Kembar: Air terjun kembar yang dikelilingi hutan lebat.
Pemandian Air Panas Blawan: Tempat relaksasi alami dari sumber panas bumi.
Budaya dan Tradisi
Masyarakat Bondowoso dikenal masih memegang kuat adat istiadat dan budaya lokal. Salah satu budaya yang menonjol adalah Reog Ponorogo Bondowoso dan Kesenian Patrol, yang sering ditampilkan dalam perayaan hari besar atau acara adat.
Bahasa sehari-hari masyarakat Bondowoso adalah bahasa Madura dialek Timur, meskipun secara administratif masuk wilayah Jawa. Hal ini menjadi salah satu keunikan budaya lokal di kawasan Tapal Kuda.
Kuliner Khas
Tak lengkap rasanya membahas Bondowoso tanpa menyebutkan kekayaan kulinernya. Yang paling terkenal tentu saja adalah:
Tape Bondowoso: Terbuat dari singkong yang difermentasi, tape ini memiliki rasa manis dan asam yang khas. Tersedia dalam berbagai kemasan, tape menjadi oleh-oleh wajib bagi wisatawan.
Nasi Tawon: Nasi dengan lauk sarang tawon muda yang digoreng.
Sate Blengong: Perpaduan daging bebek dan itik yang dibumbui rempah khas Bondowoso.
Ekonomi dan Pertanian
Perekonomian Bondowoso sebagian besar ditopang oleh sektor pertanian. Komoditas utama meliputi kopi, tembakau, padi, dan singkong. Bondowoso bahkan dikenal sebagai salah satu produsen kopi terbaik di Indonesia, khususnya kopi arabika yang ditanam di kawasan pegunungan Ijen-Raung.
Pemerintah daerah juga terus mendorong pengembangan pariwisata dan UMKM, terutama di sektor kuliner dan kerajinan tangan, untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal.
Pendidikan dan Infrastruktur
Bondowoso memiliki sejumlah lembaga pendidikan dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi. Beberapa perguruan tinggi seperti Universitas Bondowoso (Unibo) dan STAI At-Taqwa berperan dalam peningkatan kualitas SDM daerah.
Dari sisi infrastruktur, akses ke Bondowoso bisa dilakukan melalui jalan darat dari Jember, Situbondo, atau Banyuwangi. Meskipun belum memiliki bandara, posisi geografis Bondowoso yang dikelilingi kota-kota besar membuatnya tetap strategis. (Red)
Komentar
Posting Komentar