Tulungagung: Harmonisasi Budaya dan kekayaan Alam Kota Marmer


Oleh: Alfan

RakyatIndonesia.id - Tulungagung adalah sebuah kabupaten yang terletak di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Dikenal luas sebagai "Kota Marmer", Tulungagung memiliki kekayaan alam berupa tambang marmer terbesar di Indonesia, yang telah mendukung sektor industri dan kerajinan lokal selama puluhan tahun. Namun, pesona Tulungagung tidak hanya terletak pada marmernya, melainkan juga pada kekayaan budaya, sejarah, dan alam yang memikat.

Sejarah Singkat

Tulungagung memiliki akar sejarah yang panjang, bahkan menjadi bagian penting dalam perkembangan kerajaan-kerajaan kuno seperti Kadiri dan Majapahit. Beberapa peninggalan sejarah seperti Candi Dadi, Candi Sanggrahan, dan Goa Tritis menjadi bukti jejak peradaban masa lampau yang masih bisa dinikmati hingga hari ini.

Wisata Alam yang Menawan

Tulungagung dikelilingi oleh perbukitan dan pantai-pantai eksotis di pesisir selatan Jawa. Pantai Popoh, Sine, dan Klatak menjadi destinasi populer bagi wisatawan lokal maupun luar daerah. Selain itu, kawasan pegunungan seperti Gunung Budeg dan air terjun Lawean menawarkan pesona alam yang cocok untuk pecinta trekking dan fotografi.

Kekayaan Budaya dan Tradisi

Budaya masyarakat Tulungagung sangat kental dengan nilai-nilai tradisional. Kesenian Reog Kendang, Wayang Krucil, hingga tradisi Kebo-keboan menjadi warisan budaya yang terus dilestarikan. Selain itu, Tulungagung juga terkenal dengan hasil kerajinan batik tulis dan ukiran marmer yang memiliki nilai seni tinggi.

Ekonomi dan Industri

Selain sektor pertanian dan perikanan, Tulungagung tumbuh menjadi pusat industri kecil dan menengah (IKM), terutama dalam pengolahan batu marmer dan granit. Produk marmer dari Tulungagung tidak hanya dijual di pasar domestik, tetapi juga diekspor ke berbagai negara.

Kuliner Khas

Kuliner khas Tulungagung seperti pecel pincuk, sate kambing muda, dan gethuk pisang menawarkan cita rasa tradisional yang menggugah selera. Makanan-makanan ini mudah ditemukan di warung lokal maupun pasar tradisional yang tersebar di seluruh kabupaten. (Red)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Solidaritas Pemuda Plintahan Gelar Gema Takbir Keliling Berhadiah dalam Rangka Peringatan Hari Raya Idul Adha 1446 H

Antusiasme Warga Dusun Plintahan RT 04 RW 02 Rayakan Hari Raya Idhul Adha

Pandai Besi: Warisan Nenek Moyang yang Hampir Punah Tergerus Jaman