Jember : Keindahan dan Keasrian Budaya di Bumi Pandhalungan


Oleh: Alfan

RakyatIndonesia.id - Jember, yang dikenal sebagai Bumi Pandhalungan, merupakan daerah yang kaya akan keanekaragaman budaya, tradisi, dan keindahan alam yang masih asri. Julukan Pandhalungan merujuk pada percampuran budaya Madura dan Jawa, yang menciptakan identitas khas dalam masyarakat Jember. Keunikan ini tampak jelas dalam berbagai aspek kehidupan, mulai dari bahasa, adat istiadat, hingga kesenian tradisional.

1. Keindahan Alam yang Memikat

Jember dikelilingi oleh pegunungan dan pantai yang menakjubkan:

Gunung Argopuro dan Gunung Raung menjadi latar megah yang menambah kesejukan dan panorama alami Jember.

Pantai Papuma, Watu Ulo, dan Payangan menghadirkan eksotisme laut selatan yang membentang biru, disandingkan dengan tebing dan pasir putih keemasan.

Perkebunan kopi, tembakau, dan kakao di dataran tinggi Jember memperkuat identitas agraris daerah ini, sekaligus menawarkan wisata agro yang menarik.

2. Budaya Pandhalungan: Harmoni dalam Perbedaan

Penduduk Jember hidup dalam harmoni meskipun berasal dari latar belakang budaya yang berbeda. Akulturasi antara budaya Jawa dan Madura menciptakan nilai-nilai toleransi, gotong royong, dan semangat kebersamaan.

Bahasa "Pandhalungan" menjadi identitas tersendiri: campuran dialek Madura dengan pengaruh Jawa.

Dalam tradisi pernikahan, upacara adat, dan kehidupan sehari-hari, percampuran dua budaya ini terasa sangat kuat.

3. Seni dan Tradisi Lokal

JFC (Jember Fashion Carnaval): Festival berskala internasional ini menjadi bukti kreativitas budaya Jember yang mendunia. Dengan kostum megah dan tema budaya lokal, JFC memperkenalkan Jember ke panggung dunia.

Ludruk, hadrah, reog, dan jaranan: Masih aktif dimainkan dalam acara-acara tradisional dan menjadi warisan budaya hidup yang dijaga oleh masyarakat lokal.

Upacara adat seperti Petik Laut dan Rebo Wekasan juga masih dilestarikan.

4. Keramahan dan Spirit Lokal

Masyarakat Jember dikenal ramah dan menjunjung tinggi nilai kekeluargaan. Tradisi menyambut tamu dengan hangat, menyuguhkan kopi dan kudapan lokal, menunjukkan nilai luhur dalam kehidupan masyarakat Pandhalungan. (Red)

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Solidaritas Pemuda Plintahan Gelar Gema Takbir Keliling Berhadiah dalam Rangka Peringatan Hari Raya Idul Adha 1446 H

Antusiasme Warga Dusun Plintahan RT 04 RW 02 Rayakan Hari Raya Idhul Adha

Pandai Besi: Warisan Nenek Moyang yang Hampir Punah Tergerus Jaman